Tantangan yang wajib kamu ketahui tentang Dropship


Kata dropship sudah tidak asing lagi di telinga online seller/ online shoper,  dimana seseorang bisa menjual barang tanpa harus memiliki barang tersebut. Jika kamu belum tahu apa itu dropship, dropship merupakan fasilitas dimana toko A bisa menjual produk dari toko B dengan harga yang lebih tinggi, lalu toko B akan mengirimkan barang atas nama toko A ke pembeli dari toko A tersebut. FYI : Toko B bisa kita temukan di offline store (Thamrin City, Mangga Dua, dll.), social media (Instagram, Facebook, dll.) maupun melalui e-commerce yang bisa kita langsung aktifkan melalui fitur yang tersedia di e-commerce tersebut

Menurut saya, kelebihan dari dropship ini cukup banyak, selain kita tidak perlu mengeluarkan modal yang banyak untuk menimbun produk, kita bisa terima untung, artinya tanpa harus membungkus paket dan mengirimkannya ke kurir, keuntungan akan otomatis masuk ke rekening kita. Namun, sebelum kamu tertarik untuk menjadi seorang dropshipper, kamu harus tahu dulu tantangan yang akan kamu hadapi kedepannya. 

Disini aku akan menjelaskan tantangan-tantangan tersebut dengan perumpamaan, toko A adalah dropshipper yang menjual barangnya melalui e-commerce (Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dll.) dan toko B sebagai toko pusat yang akan kita promosikan barangnya dengan harga yang lebih tinggi. 
  1. Slow response dari admin toko B
    Sabar merupakan sifat utama yang harus dimiliki oleh seorang dropshipper, karena adakalanya seorang pemilik toko sangat sibuk ataupun admin dari toko tersebut menerima chat yang luar biasa banyaknya bisa sampai ratusan bahkan ribuan perhari, sehingga telat membalas chat. 
    Selain itu hal yang bisa menstimulasi kesabaran kita adalah ketika admin tersebut online  tapi tetap tidak merespon, disinilah kita harus lebih mengerti posisi seorang admin atau pemilik toko, jika kita memang ingin cepat dilayani, sebaiknya pilihlah toko dropship dari toko offline yang bisa kita kunjungi langsung, daripada bergantung pada toko-toko yang ada di e-commerce maupun toko di social media.
  2. Resi telat kirim
    Akibat yang ditimbulkan dari slow response ini adalah produk yang telat dikirim. Namun, ada juga kalanya produk tepat waktu saat dikirim, tapi resi tidak segera dikirimkan ke dropshipper karena mungkin banyaknya dropshipper yang mengambil barang melalui Toko B. Padahal jangka waktu yang biasanya diberikan oleh e-commerce adalah 2 x 24 jam.
  3. Jangka waktu upload resi yang diberikan e-commerce 
    Ada waktu yang diberikan e-commerce dalam mengirimkan produk, yaitu 2 x 24 jam, jika lewat dari jangka waktu tersebut maka order-an akan dibatalkan. Nah, hal yang perlu diperhatikan disini adalah bagaimana jika produk tepat waktu saat dikirim, tapi resi tidak segera dikirimkan ke dropshipper oleh admin toko B. Alhasil kita harus melakukan transaksi diluar e-commerce, itupun jika pembeli mau membayar, jika pembeli menyalahkan dropshipper karena resi telat upload dan tidak mau membayar, maka dropshipper akan mengalami kerugian.
  4. Salah ekspedisi (jasa pengiriman)
    Selalu cantumkan ekspedisi yang kita inginkan ketika melakukan pemesanan ke toko B, karena toko B tentunya memiliki banyak pilihan jasa pengiriman, atau mungkin saja toko B sudah bekerjasama dengan ekspedisi tertentu, sehingga kita harus memastikan terlebih dahulu ekspedisi mana yang bekerjasama dengan toko B.
  5. Request ekspedisi dari pembeli
    Pembeli menyukai ekspedisi (jasa pengiriman) yang murah, sehingga sering request ekspedisi tertentu kerap muncul. Sayangnya dropshipper tidak bisa menerima request tersebut dan harus bisa menjelaskan dengan baik alasan menolak permintaan dari pembeli.
  6. Pesanan membludak!
    Pemilihan barang yang diambil dari sebuah toko bisa mempengaruhi penjualan, misalnya dropshipper mengambil barang dari toko yang menjual pakaian muslim, tentu saja hal yang harus diantisipasi disini adalah ketika musim puasa maupun hari raya, pesanan akan membludak atau diluar kapasitas toko. Mungkin masih ada beberapa yang bingung kenapa hal ini bisa menjadi tantangan, bukankah hal yang bagus mendapatkan banyak pesanan?
    Tidak semudah itu dropshipper, toko yang kita ambil barangnya pasti mengalami hal yang sama dan dropshipper  tidak mengetahui kuantitas produk yang masih tersedia, akibatnya pesanan yang masuk tidak bisa diproses karena barang habis, bisa saja dropshipper  menanyakan kepada pembeli ingin ditukar dengan produk lainnya, tapi dropshipper  juga harus yakin produk yang akan ditukar masih tersedia.
  7. Pembeli tidak sabaran, siap-siap sakit hati 
    Semakin banyak pembeli, tentunya semakin banyak pembeli baru yang akan berkunjung ke toko online dropshipper. Pembeli-pembeli baru ini ada yang bisa sabar menunggu balasan chat maupun ketika barang sedang diproses, tapi tidak sedikit dari pembeli yang tidak sabaran dan selalu bertanya setiap jam bahkan setiap menit, apakah barang sudah diproses, apakah produk sudah dikirim, apakah barang masih ada, apakah barang yang sudah dikirim bisa ditukar secara mendadak. Jika dropshipper telat membalas chat, biasanya ada kalimat-kalimat yang seenaknya dikirimkan oleh pembeli selain itu tidak hanya kalimat yang dikirimkan bisa menyakiti perasaan dropshipper namun penilaian di toko online bisa menjadi sasaran, padahal dropshipper  sudah berusaha semaksimal mungkin menjelaskan memberikan keterangan, namun tetap saja tidak diterima oleh pembeli yang tidak sabaran ini. Jadi seorang dropshipper juga harus siap mental dalam menangani pembeli tidak sabaran.
  8. Pembeli tidak membaca deskripsi
    Tidak jarang, sering, hampir selalu, keterangan yang sudah dicantumkan di produk deskripsi, di deskripsi toko dan di auto reply chat yang diabaikan oleh pembeli. Sehingga pembeli akan bertanya berulang kali mengenai hal yang sudah ada dan sudah jelas keterangannya, baik sebelum pembeli melakukan pemesanan produk maupun setelah melakukan pemesanan produk.
  9. Produk salah kirim, Dropship lupa dicantumkan
    Tantangan yang satu ini memang jarang terjadi, namun tetap tidak terelakkan. Salah kirim produk oleh toko B, mungkin karena kehabisan stock dan tidak konfirmasi ulang ke dropshipper. Siap-siap menghadapi proses yang lebih panjang untuk penukaran produk dan juga bertanggung jawab atas ongkos kirim penukaran produk.
  10. Transaksi diluar e-commerceKondisi ini biasanya terjadi jika resi telat dikirim sehingga dropshipper telat upload produk atau jika dropshipper menjual barangnya melalui social media dan tidak melalui e-commerce. Sebaiknya buka rekening khusus untuk transaksi dropship dan tidak memberikan rekening pribadi yang dropshipper gunakan sehari-hari. 

Semoga informasi yang diberikan bisa bermanfaat buat kamu yang sedang mempertimbangkan untuk menjadi seorang dropshipper. Jangan lupa untuk selalu bersyukur atas apa yang sudah kalian miliki sekarang dan tetap percaya diri!
Hanan Alviana

Comments